Monday, June 8, 2009

adikku panglima perang



bismillahirrahmanirrahim..

duduk jauh dari keluarga ni kadang2 buat kita banyak imbas kembali kenangan2 dulu dengan mereka. orang masih ingat pernah sekali sewaktu kecil, ayah bawak orang ngan usamah (adik 2nd) pergi kedai buku. mase tuh umur berapa ek? orang pun tak pasti. waktu darjah dulu. mungkin.

ayah kasi kitaorg beli satu buku sorang. ayah mmg selalu macam tuh. kalau satu family pegi kedai runcit pun bole beli satu barang sorang. lalu jenuhlah kami adik-beradik mencari satu-satunya barang terbaik utk kami beli. kadang yang kecik lagi tuh, nak jugak 2 sebab tak dapt buat pilihan, pastu pujuk2 ayah ngan muka innocent. lemah lutut ayah, ayah pun kasi. yang besar lak, jeling jelez. hihik. kadang2 ayah nak jugak buat syarat. "ha, satu barang je sorang. harga kurang 2 ringgit". maka kami pun~alaaaa ayaaahhhh~~~ sedang dalam hati tau je, ayah tengah bergurau.
tak pe ayah, kitaorang layan~~ (^^,) (apakah? ini da lari tajuk)

kembali. usamah masih kecil. beza 3 tahun ngan orang. tak de lah kecil sangat, cuma agak kecil tuk mencari buku sendiri. lagipun dia bukan bce, men game je byk (ya ampun usamah). jalan punya jalan cari buku tbe2 orang ternampak satu buku. "ayah2!, buku tuh ad nama usamah!". Usamah bin Zaid. ayah pun capai buku tuh. "beli buku ni lah tuk usamah, Usamah bin Zaid". usamah tanpa ragu2 terus nak beli. bangga + hepi benor ad buku tajuk nama die. kakak usamah pulak, sedikit cemburu lalu, "ayah, yang nama nusaibah binti zaid tak de ke?"
....

motif entry nih?
ntah la..
mungkin usamah da genap umur 16 tahun 4 jun yang lalu
selamat menyambut ulangtahun kelahiran usamah(^^,)

dan apa yang nak disampaikan adalah
akak bangga mempunyai adik bernama Usamah bin Zaid
jadilah usamah hebat sebagaimana hebatnya Usamah bin Zaid
panglima perang muda yang gagah berani
juangnya demi Islam, Rasul dan Allah
usamah sudah meningkat remaja.. rse macam tak caye da 16.. (rase macam kakak die da tue da~~)
waktu begini permulaan membentuk personaliti diri
mencari ap yang mahu dicari
mendalami ap yang mahu didalami
dalam membentuk Usamah masa hadapan, waktu2 beginilah memainkan peranan
apa yang usamah mahu dalam hidup usamah
apa yang usamah nak capai untuk akhirat usamah
orang bagaimana yang ingin usamah jadi
lalu di sini akak katakan, jadi lah seperti Usamah bin Zaid!

umat Islam kekurangan hero
adik akak 5 orang lelaki
seme bole jadi hero
seme hero2 kan? (^^,)

takpe hani' kitadua ley jadi heroin.. hihik (^,~) (ntah tak tau apakah motif ini~~~ maaf)


Usamah bin Zaid “Panglima Terakhir Rasulullah”


Ketika islam berjaya pada masa Rasulullah di Arab. Dengan suka rela, setiap insan yang mendengar seruan kalimat laa ilaha illallalah Muhammadur Rasulullah berbondong-bondong menyambutnya. Wajah-wajah kusut yang semula diselimuti kabut kemusyrikan menjadi cerah disinari pancaran cahaya Ilahi. Tidak ketinggalan juga Farwah bin Umar Al-Judzami, kepala daerah Ma’an dan sekitarnya yang diangkat Kaisar Romawi. Mengetahui hal itu, para penguasa Romawi marah dan mereka segera menangkap Farwah dan menjebloskannya ke penjara. Selanjutnya, ia dibunuh dan kepalanya dipancung, lalu diletakkan di sebuah mata air bernama Arfa’ di Palestina. Mayatnya disalib untuk menakut-nakuti para penduduk agar tidak mengikuti jejaknya.

Mengetahui hal itu, Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam segera menyiapkan pasukan. Sebagai panglima perang, diangkatlah Usamah bin Zaid bin Haritsah. Ketika itu usianya 18 tahun. Rasulullah memerintahkannya untuk mendirikan markas perkemahan di daerah Juraf, di luar kota Madinah. Beberapa sahabat sempat mempertanyakan keputusan tersebut. Apalagi turut dalam pasukan itu para sahabat senior seperti Umar bin Khatthab, Abu Ubaidah bin Jarrah, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abul A’war Sa’id bin Zaid bin Amru bin Nufail, dan lainnya.

Mendengar desas-desus yang seolah menyepelekan kemampuan Usamah itu, Umar bin Khatthab segera menemui Rasulullah. Beliau sangat marah, lalu bergegas mengambil sorbannya dan keluar menemui para sahabat yang tengah berkumpul di Masjid Nabawi. Setelah memuji Allah dan mengucapkan syukur, beliau bersabda, “Wahai sekalian manusia, saya mendengar pembicaraan mengenai pengangkatan Usamah, demi Allah, seandainya kalian menyangsikan kepemimpinannya, berarti kalian menyangsikan juga kepemimpinan ayahnya, Zaid bin Haritsah. Demi Allah, Zaid sangat pantas memegang kepemimpinan, begitu juga dengan putranya, Usamah. Kalau ayahnya sangat saya kasihi, maka putranya pun demikian. Mereka adalah orang yang baik. Hendaklah kalian memandang baik mereka berdua. Mereka juga adalah sebaik-baik manusia di antara kalian.”
Setelah itu, beliau turun dari mimbar dan masuk ke rumahnya. Kaum muslimin pun beradatangan hendak berangkat bersama pasukan Usamah. Mereka menemui Rasulullah yang saat itu dalam keadaan sakit. Diantara mereka terdapat Ummu Aiman, ibu Usamah. “Wahai Rasulullah bukankah lebih baik, jika engkau biarkan Usamah menunggu sebentar di perkemahannya sampai engkau merasa sehat. Jika dipaksa berangkat sekarang, tentu dia tidak akan merasa tenang dalam perjalanannya,” ujarnya. Namun Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Biarkan Usamah berangkat sekarang juga.”

Tentara kaum muslimin sudah berkumpul di perkemahan pasukan. Malam itu mereka menginap. Keesokan harinya Usamah menemui Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam yang sakitnya semakin berat. Ketika Usamah mencium wajahnya, beliau tidak mengatakan apa-apa selain mengangkat kedua belah tanganya ke langit serta mengusap kepala Usamah, mendoakannya.
Usamah segera kembali ke pasukannya yang masih menunggu. Setelah semuanya lengkap, mereka mulai bergerak. Belum jauh pasukan itu meninggalkan Juraf, tempat markas perkemahan, datanglah utusan dari Ummu Aiman memberitahukan bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam telah wafat. Usamah segera memberhentikan pasukannya. Bersama Umar bin Khatthab dan Abu Ubaidah bin Jarraf, ia segera menuju rumah Rasulullah. Sementara itu, tentara kaum muslimin yang bermarkas di Juraf membatalkan pemberangkatan dan kembali juga ke madinah.

Melalui syura yang diliputi kesedihan mendalam, kaum muslimin sepakat mengangkat Abu Bakar sebagai Khalifah. Abu Bakar segera memanggil Usamah untuk kembali memimpin pasukan, sebagaimana yang diperintahkan Rasulullah sebelumnya. Tindakan Khalifah tentu saja mendapat reaksi dari beberapa sahabat. Apalagi saat itu beberapa kelompok kaum muslimin murtad dari agama Islam. Kota Madinah memerlukan penjagaan ketat.

Menanggapi hal itu Abu Bakar menjawab, “Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, seandainya aku tahu akan dimakan binatang buas sekalipun, niscaya aku akan tetap mengutus pasukan ini ketujuannya. Aku yakin, mereka akan kembali dengan selamat. Bukankah Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam yang diberikan wahyu dari langit telah bersabda, “Berangkatkan segera pasukan Usamah!’ "Namun, ada satu perintahku, biarkan Umar tetap tinggal di Madinah untuk membantuku. Aku tidak tahu apakah permintaanku ini disetujui Usamah atau tidak.”

Abu Bakar segera pergi menemui Usamah dan memintanya agar membiarkan Umar tinggal di Madinah untuk membantunya. Usamah setuju. Abu Bakar lalu memerintahkan kaum muslimin yang semula bergabung dengan pasukan Usamah untuk terus ikut serta.

Ketika pasukan yang berjumlah sekitar 3000 orang_1000 orang diantaranya menunggang kuda mulai bergerak, Abu Bakar datang untuk mengucapkan selamat kepada mereka. Saat itu ia berjalan kaki di samping Usamah yang menunggang kuda. Melihat hal itu, Usamah bergegas hendak turun dari punggung hewan tunggangannya. Namun, Abu Bakar buru-buru mencegah, “Demi Allah, jangan turun wahai Usamah. Biarkan telapak kakiku ini dipenuhi debu sabilillah beberapa saat. Bukankah setiap langkah pejuang akan memperoleh imbalan tujuh ratus kebaikan, dan menghapus tujuh ratus kesalahan.”

Usamah dan pasukannya terus bergerak dengan cepat meninggalkan Madinah. Setelah melewati beberapa daearah yang masih tetap memeluk Islam, akhirnya mereka tiba di Wadilqura. Usamah mengutus seorang mata-mata dari suku Hani Adzrah bernama Huraits. Ia maju meninggalkan pasukan hingga tiba di Ubna, tempat yang mereka tuju. Setelah berhasil mendapatkan berita tentang keadaan daerah itu, dengan cepat ia kembali menemui Usamah. Huraits menyampaikan informasi bahwa penduduk Ubna belum mengetahui kedatangan mereka dan tidak bersiap-siap. Ia mengusulkan agar pasukan secepatnya bergerak untuk melancarkan serangan sebelum mereka mempersiapkan diri. Usamah setuju. Dengan cepat mereka bergerak. Seperti yang direncanakan, pasukan Usamah berhasil mengalahkan lawannya. Hanya selama empat puluh hari, kemudian mereka kembali ke Madinah dengan sejumlah harta rampasan perang yang besar, dan tanpa jatuh korban seorang pun.

Sejak saat itu, Usamah bin Zaid kian benderang di kalangan para sahabat. Selain dikenal sebagai panglima pasukan termuda, ia juga adalah sahabat sekaligus putra sahabat yang dicintai Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam. Setelah menjalani hidupnya bersama para sahabat, Usamah bin Zaid wafat tahun 53 H / 673 M.

(di copy paste-link kat tajuk)

wallahua'lam

13 comments:

AnAk iBu said...

olow3..
kiut nyer adek beradek nehh...hik3

ehem..xde buku tjuk "hanani akmal binti jamil" kerh..?

kui3

hari2 pon nani cyunk saibah~

crixerity said...

"...maka kami pun~alaaaa ayaaahhhh~~~ sedang dalam hati tau je, ayah tengah bergurau.
tak pe ayah, kitaorang layan~~ (^^,) "

haha..yang ni comel+kelakar..hik4..tulisan ni ok, baca dah sampai habis..pandai ayah bagi nama kat anak2 dia.. :)

Nusaibah said...

to nanay

ya saya tau..
kami mmg tiut2..lalalala
(^^,)

buku tajuk tuh org tak tau la nanay
tapi ap kata
nanay cbe karang sebuah buku dengan tajuk tuh
gne medical jargon pon boley..hihik

hari2 pon saibah syang nanay lbey la..

to mirul

best kan nama2 tokoh islam
macam
fatimah + gelaran az-zahra= fatimah azzahra

aisyah + gelaran al-humaira'= aisyah al-humaira'

dan bagitula yg len..

salman al-farisi
salehhuddin al-ayubi
muhammad al-fatih
zubair al-awwam

adik orang yang ke3 nama umar-faruq (umar + gelaran al-farouq)

tak tau nama2 nih best sebb mmg best ke or disebabkan mereka2 yg bernama nih merupakan mereka2 yang hebat dan disanjungi kerana akhlaq dan sumbangan mereka kepada agama..

sebb 22 kowt...(^^,)

Meng said...

Assalamaualaikum...

Nak bgtaw je.. Post ni, agak kontradiksi sket dengan 2post sebelum nih..

Sbbnya, 2post sebelum nih.. Mcm serius dan tegas sket.. Yela, nak jadi serikandi.. Tp post ini, macam ada ngade2 sket.. (tak salah agaknya kalau cakap gedik..)

Maaf kalau bahasa kurang sopan atau terlalu sorohah.. Mari bersama menilai dan muhasabah diri..

Waalaikumussalam

Anonymous said...

Assalamualaikum...
Terima kasih kepada Meng kerana memberi teguran yang agak membina, tetapi sedikit keras. Macam ni as long as ada penyampaian dakwah kepada pembaca blog saya tak kisah sangat la. Tapi setahu saya, dan sepanjang mengikuti blog ini cara penyampaian dan gaya penulisan penulis blog adalah macam biasa-biasa sahaja. Tidak pulak saya sedari cara penyampaian untuk teks kali ini ada unsur-unsur yang tidak disukai. Cara dakwah masing-masing tidak pulak dihukum salah dengan cara dakwah yang berbeza-beza Cuma isi penyampaian dakwah itu penting (niat dan cara). Sebagai contoh dalam tulisan penulis kali ini. Asal maksud nak menyampaikan mengenai PANGLIMA PERANG USAMAH. Tapi dalam nak menarik minat pembaca ni mesti laa nak selit-selit juga hal-hal yang menarik, betul tak? Contoh cerita keluarga si penulis ni.Baru laa berkesan
Tapi biasa la human being ada buat salah silap jadi muhasabah la diri masing-masing. Jangan ingat manusia yang tinggi ilmunya dalam agama tak pernah buat salah. Jadi nilai lah mengikut akal kemampuan yang telah diberikan ALLAH, bukan sekadar ikut membabi buta. Dan serikandi islam tidak semestinya perlu berkeras dalam penyampaian dakwah. Jadilah seperti AIR........
yang terbaik adalah kelembutan bukan kekerasan.
Terima kasih.

-Kampung Boy-

Meng said...

Assalamualaikum...

Terima kasih kepada kampung boy atas teguran.. Maaf kalau nampak keras atau sorohah.. Tak mengapalah kalau tuan punya blog sependapat dengan kampung boy..

Yg baik kita ambil yg buruk kita tolak..

Meng ikut blog ni pon lepas Meng baca post 'maafkan' tuh.. Bg Meng post itu agak menarik dan Meng suke cara seperti itu.. Lepas tuh baru Meng tengok2 juga blog ini, sebelum tuh Meng tak follow sangat walaupon ada juga bukak2.. Bg Meng, cita2 utk menjadi serikandi itu cita2 yg mulia.. Dan Bg Meng, Srikandi ni adalah seorg yg sangat pandai menjaga diri bukan hanya dari segi menjaga ikhtilat tp juga dari keterbukaan kpd org ramai dan penyelitan rasa malu..

Pernah dengar pasal Rabiatul Adawiyah kan? Kita semua pasti setuju dia adalah seorg Srikandi Islam yg sangat lantas utk dikagumi.. Tengoklah bagaimana cara die menjaga diri.. Sangat Hebat!! Sangat Kagum dengannya.. Sehingga dia mengatakan masukkan aku ke neraka kalau itu kemahuanMu dalam munajatNya dengan Rabbuna.. Mungkin kita juga pernah mendengar kisahnya yg dilamar oleh ramai sangat org, lamaran org kaya ditolak, bangsawan ditolak, hatta anak raja pon ditolak.. Yg lebih mengejutkan Meng, lamaran ulama' besar Hassan Basri pon ditolak!! Dengan mengatakan Hassan Basri 'binatang yg kuat nafsu'.. Alangkah hebatnya.. Kalaulah masih ada Srikandi spt itu pada hari ni.. Wah!!

(Maaf kalau ada ketidaktepatan fakta, diambil dari buku Rabiatul Adawiyah yg dibaca sekian lama dahulu)

Rasulullah juga ada bersabda..
'Al-haya' syu'bah minal syu'bah iman'...

Dan 'Jika engkau tidak malu lakukanlah apa yg engkau suka'...

Kalau cara tuan punya blog memang begini, tidak mengapalah.. Cuma bg Meng, kita kalau nak jadi srikandi kene kuat sket.. Kene tegas sket.. Memanglah macam AIR, kite mesra sket, tp jgn sampai nampak mengada2.. Bg Meng la, Meng nampak post ni macam mengada2 sket.. Meng mintak maaf skali lagi ye.. Cuma Meng nak tegur je, utk panduan kalau2 tuan punya nk jadi srikandi..

Dan ini hanya pendapat peribadi Meng.. Kalau tuan punya blog tak setuju Meng tak rugi apa2..

Baiklah.. Sama2 kita muhasabah diri dan iman kita.. Semoga dipermudahkan jalan ke Jannah.. Ameen..

Wassalamualaikum

Meng said...

Assalamualaikum..

Maaf..

Hadis 1 : Malu satu cabang dari cabang iman..

Hadis 2 : Jika engkau tidak malu buatlah apa yg engkau suka

Takut ada org ingat yg bawah tuh terjemahan utk hadis mula2 tuh sbb tak letak terjemahan..

Maafkan salah, ampunkan silap...

Wassalamualaikum

Anonymous said...

Alhamdulillah...
Sebelum itu ingin saya perkatakan disini bahawa saya juga seperti Meng tidak la mengikuti blog ini secara berterusan. Jarang juga saya buka. Maklum la susah nak online sekarang

dalam isu ikhtilat ni saya sokong sangat2 saudara Meng. jika dilihat sekarang memang sangat-sangat ramai perempuan terutama dikalangan kita orang melayu bergaul antara lelaki dan perempuan tanpa batasan.
Alhamdulillah dan saya juga amat menyokong pendapat Meng dalam rasa malu seorang wanita, (memang patut seseorang wanita itu malu dalam melakukan perkara maksiat) dan juga dalam kekerasan dan kelembutan yang perlu ada dalam diri seseorang srikandi itu. Tetapi ada batasnya, jangan sampai musuh melabelkan kita sebagai orang yang kasar sudah. Para sahabat contohnya Rabiatul Adawiyah, seperti yang diceritakan oleh saudara Meng rabiatul adawiyah terkenal dengan sifat tegas dalam sesuatu hal sebagai contohnya hasan albasri pun tidak mahu beliau kahwini. Mengenai cerita ini saya tidak beberapa pasti tentang kesahihan ceritanya tetapi dari segi cinta nya pada ALLAH kita semua sudah sedia maklum.

Jadi Meng sendiri akui teguran Meng itu agak terkedepan. Mungkin betul apa yang Meng cakap dan mungkin juga tidak. Bergantung atas pendapat masing-masing. Tetapi sepanjang saya mengikuti blog ini dan blog sahabat-sahabat saya yang lain ada la cara masing-masing dalam penyampaian penulisan mereka. Mungkin penulis blog ini begini caranya. Tetapi andai kata tulisan penulis adalah seperti yang Meng state kan, jadi amatlah wajar bagi penulis untuk mengubah cara penulisan. Tetapi bagi saya penulisan blog adalah seperti orang biasa-biasa. Mungkin berbeza pendapat saya dari orang lain. Biarlah didalam kelembutan kata-kata itu ada ketajaman dakwah islamiyyah.

Harap maaf kalau ada terlepas kata tersilap bahasa
-Kampung Girl-

Nusaibah said...

bismillah..

jzkk
atas teguran
n kpd yg mempertahankan..

"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (kerana kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah"
al-Baqarah:110


yang baik itu dari Allah
yang tidak itu atas dasar kelemaham diri seorang hamba
harap2 dibuang yang keruh, yang jernih dikongsi

wallahua'lam

Nusaibah said...
This comment has been removed by the author.
Nusaibah said...

sori3

"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (kerana kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah"

*al-Imran* 110

Anonymous said...

sama-sama

0-0(kosong-kosong)
hehehe

Meng said...

Assalamualaikum..

Hamdalillah, syukurlillah..

Pertama2nya, Meng nk ucap tahniah kepada Tuan Punye Blog.. Nusaibah kan? Tahniah kerana terbuka dalam menerima nasihat..

Rasulullah bersabda : Agama itu adalah Nasehat

Sahabat bertanya : Untuk Siapa ?

Beliau bersabda : Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin umat Islam, dan bagi seluruh kaum muslim”

Semoga nasihat Meng berguna wat tuan punya blog.. Dan Meng mintak maap lagi skali kalau Meng agak keras ye..

Itu je dari Meng..
Meng doakan semoga berjaya menjadi Srikandi Islam yg hebat.. insyaAllah...

Wassalamualaikum